BKSAP dan FES Bahas Nota Kerja Sama Baru, Isu Jaminan Sosial Jadi Sorotan

20-11-2024 / B.K.S.A.P.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, saat bertukar cenderamata usai pertemuan dengan Mirco Günther, Kepala Departemen Asia-Pasifik Friedrich Ebert Stiftung (FES) Berlin di Senayan. Foto: Runi/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Airlangga, mengadakan pertemuan dengan Mirco Günther, Kepala Departemen Asia-Pasifik Friedrich Ebert Stiftung (FES) Berlin, pada Rabu (20/11/2024). Pertemuan ini membahas berbagai aspek kerja sama bilateral, termasuk isu jaminan sosial.

 

“Dengan populasi kita saat ini yang sedang mengalami bonus demografi, namun beberapa tahun mendatang diprediksi akan ada pergeseran di mana populasi lansia lebih banyak dari populasi produktif, bagaimana kita bisa tetap mempertahankan keberlanjutan program jaminan sosial? Ini yang kami perhatikan dan bahas bersama, termasuk dalam kolaborasi dan MoU yang sedang disusun,” ungkap Ravindra.

 

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, FES menawarkan dukungan di tiga bidang utama. Pertama, pelatihan bagi staf dan tenaga pendukung BKSAP untuk memperluas perspektif tentang isu-isu seperti jaminan sosial dan transisi energi.

 

Kedua, FES akan mendukung penguatan kapasitas BKSAP dalam konteks presidensi Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC). Ketiga, kerja sama ini juga mencakup pertukaran pengalaman antarparlemen, termasuk kunjungan kerja bersama, berbagi data, dan solusi terkait isu sosial, salah satunya jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan.

 

“Ada rencana pertukaran pengalaman dengan anggota parlemen atau DPR untuk melakukan kunjungan bersama. Di sana, akan ada capacity building, berbagi data, dan solusi, termasuk bagaimana Jerman menangani isu-isu tertentu, salah satunya jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan di Indonesia,” jelas Ravindra.

 

Ia juga menyampaikan bahwa kerja sama antara BKSAP dan FES telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu dan berjalan dengan baik. MoU sebelumnya dijadwalkan berakhir pada Maret 2025, namun kedua pihak berkomitmen untuk melanjutkannya.

 

“Kerja sama ini sudah berjalan dengan baik, dan kami berniat untuk melanjutkannya. Semoga ini bisa memberikan manfaat yang nyata,” tambah politisi Fraksi Partai Golkar tersebut.

 

FES adalah yayasan politik tertua di Jerman yang didirikan pada 1925 dan membuka kantor perwakilan di Indonesia sejak 1968. Secara internasional, FES fokus pada peningkatan dialog untuk menciptakan pemahaman bersama dan pembangunan damai, dengan prinsip utama mencakup keadilan sosial dalam politik, ekonomi, dan masyarakat.

 

Di Indonesia, FES aktif mendukung reformasi jaminan sosial, pengembangan negara kesejahteraan, serta pembangunan sosial-ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. (uc/aha)

BERITA TERKAIT
BKSAP Jembatani Kerja Sama Pendidikan dan Teknologi antara RI dan Kuba
24-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Indonesia dan Kuba telah memperkuat hubungan bilateral yang terjalin sejak 1960. Pada tahun 2025 ini, hubungan diplomatik...
Indonesia-Australia Sepakat Tingkatkan Investasi dan Kerja Sama Pendidikan
24-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pimpinan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) kembali menggelar pertemuan dengan duta besar negara sahabat. Kali ini,...
BKSAP Bahas Empat Bidang Strategis Kolaborasi RI dan Belarus
23-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengadakan pertemuan kehormatan (courtesy call) dengan...
BKSAP dan WFD Sepakat Tingkatkan Kolaborasi Legislasi dan Perubahan Iklim
23-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, bertemu dengan delegasi dari Westminster Foundation...